Setelah waktu lalu hatiku hancur kala Liverpool di libas Chelsea, sekarang hancur tambah hancur tatkala kemarin PERSIBA team kebanggaan warga Bantul khususnya dan warga Jogja pada umumnya tumbang dari team papan bawah Persis Solo. Persiba yang di gadang-gadang dapat menembus ISL mewakli team-team Yogyakarta makin berat setelah lagi-lagi tumbang di kandang sendiri. Dukungan penuh Paserbumi tidak mampu mendongkrak semangat Laskar Sultan Agung, malah sebaliknya Paserbumi sebagai suporter militan menjadi lunglai dan patah arang melihat permainan Laskar Sultan Agung yang letoy geboy ga bisa asoy.
Sebelum pertandingan di mulai saia sempat menyampaikan di dalam Guestbook jika selama kompetisi Divisi Utama bergulir Laskar Sultan Agung mempunyai kebiasaan buruk atau bisa di bilang trend selalu main jelek jika habis libur kompetisi dan selalu kalah jika tandang di luar pulau Jawa.
Kecewa memang.. pengen marah betul juga.. tapi bukan itu tujuan yang sebenarnya tetapi Paserbumi sebagai suporter harusnya menjadi kontrol untuk selalu mengingatkan semua bagian, semua elemen yang berada di belakang PERSIBA BANTUL.
Semoga kekalahan kali ini menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi kami Paserbumi sebagai suporter militan pada umumnya dan pemain, pelatih dan manajemen pada khususnya untuk lebih.. dan lebih.. berprestasi di kancah sepak bola nasional.
Dan kami Paserbumi umumnya dan PCC Paserbumi khususnya menyampaikan selamat untuk Pasoepati Crew tetep jaga persodaraan dibawah panji-panji JOGLOSEMAR tidak lupa kami ucapkan selamat untuk sodara tua kami PSIM dan Brajamusti atas point penuh yang di raih dan untuk PSS dan Slemania tetep semangat dan mari kita bersama-sama menjaga perdamaian Jogja.
2 komentar:
Iya om,... Maine nafsu banget, akhirnya lini belakang kosong... spekulasi AGUS kipere bosok tenan maju tekan njobo garis gawang... akhire kegolan... wasshem...
pagi mas ya nanti tak masukin link ke blogku lihat ya
Posting Komentar